Sabtu, 06 Desember 2014

Tugas Soft Skill Tentang Internet Addiction Disorder (IAD)




Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet. Seperti jejaring sosial, pornografi, judi online, game online, dan lain lainnya.
Mereka yang sering duduk di depan layar komputer untuk berinternet, terkadang bisa sampai melupakan kegiatannya di dunia nyata. Seperti bertemu/bersosial dengan orang-orang teredekat, teman. Lupa akan waktu istirhat, lupa akan makan dan minum. Dan dampaknya pada siswa/siswi yang masih bersekolah, mengalami penurunan nilai yang drastis atau mungkin sampai tinggal kelas, dan sering bolos dalam pelajaran. Untuk yang dewasa memiliki dampak seperti dipecat dari perusahaan dimana ia bekerja. 

Tanda-tanda kecanduan internet mirip seperti kecanduan narkoba: 

  •   Mengabaikan waktu 
  • Marah ketika internet tidak terakses atau tiba tiba terganggu 
  • Waktu yang digunakan spontan bertambah, dan meningkatnya kebutuhan gadget 
  • Rasa lelah, prestasi buruk, kebohongan, dan menghindari kehidupan sosial merupakan jangka panjang

Internet pada dasarnya memiliki kelebihan yang baik. Untuk memudahkan orang dalam berkomunikasi, mendekatkan yang jauh, dan memudahkan mencari informasi. Tapi penggunaan yang berlebihan oleh seseorang, membuat internet berdampak negatif.
Misalnya kita ambil contoh dari penggunaan sosial media. Sosial media, sekarang ini benar-benar sangat bermanfaat. Dan terbilang cukup terkenal. Penggunanya tidak hanya yang dewasa, namun anak kecil sekalipun sudah memiliki akun-akun tersebut. Facebook, twitter, instagram, path, merupakan beberapa dari sosial media. Dan penggunaannya pun bervariasi. Ada yang hanya sekadar promosi, untuk chat dengan teman yang jauh/lama tak jumpa, dan lain sebagainya. Namun, dalam penggunaanya, sosial media memiliki dampak negatif dan positif. Terlebih lagi untuk anak-anak dan remaja.
1.   
                  Dampak negatif sosial media :


  • Remaja akan malas belajar dan bersosialisasi 
  • Remaja akan lebih mementingkan diri sendiri 
  • Karena tak ada aturan dalam pengejaan di sosial media, maka remaja akan mengalami    kesulitan membedakan abtara berkomunikasi di dunia nyata dengan dunia maya 
  • Dapat terjadi tindakan kejahatan 
  • Terdapat banyak pornografi 
  • Terjadinya carding, penipuan saat berbelanja secara online


2.                Dampak positif sosial media

  • Membuat anak dan remaja belajar cara bersosialisasi 
  • Memperluas jaringan pertemanan 
  • Termotivasi untuk mengembangkan diri 
  • Melatih untuk berempati, bersahabat 
  • Media pertukaran data 
  • Kemudahan bertransaksi dan berbisnis

Walaupun ada dampak negatif dari penggunaan sosial media, maka ada penanggulangan yang dapat dilakukan, yaitu meluangkan waktu dengan anak pada saat belajar komputer dan internet, memberikan pemahaman mengenai manfaat dan bahaya dari penggunaan sosial media, meningatkan tentang konsep “orang asing”, memperkenalkan pada anak mengenai etika saat online, hindari mengakses internet di kamar pribadi agar mudah di kontrol, kenalkan aktivitas lainnya dengan internet, lebih berhati-hati saat bertransaksi.

Contoh Kasus
Seorang anak yang masih di bawah umur di Lubuk Pakam, Sumatera Utara, nekat membobol sebuah toko lantaran ketagihan bermain game online. AS (16), nama bocah tersebut, membobol dan mencuri di sebuah toko di Kota Lubuk Pakam. Alhasil, bocah ini terpaksa mendekam di tahanan Polres Deliserdang bersama dua orang temannya, Arjun (27) dan Hendrik Tarigan (22).
"Sudah kecanduan aku bang main game online di warnet, satu hari mau ngabiskan Rp 20 ribu. Tiap hari aku mainnya. Aku nekat mencuri karena diajak," ujar AS yang mengaku selalu bermain game Poin Blank, Rabu (20/11/2013). Kasat Reskrim Polres Deliserdang Ajun Komisaris Arfin Fahchreza mengatakan, ketiga tersangka ditangkap karena melakukan pembobolan toko sepatu dan elektronik di sekitaran Lubuk pakam.
Satu di antara pelaku yakni Arjun, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha kabur dan melawan petugas. "Kami mengamankan satu tas koper sebagai barang bukti. Pelaku yang kita tembak itu merupakan residivis. Berdasarkan pengakuan tersangka mereka baru mencuri dua lokasi," ujar Arfin.
Analisis Masalah
Seorang anak di bawah umur berani melakukan tindakan tidak terpuji, yaitu membobol sebuah toko. Hal ini terjadi karena si anak mengalami kecanduan game online yang membutuhkan biaya yang sifatnya terus menerus sehingga si anak nekat membobol toko untuk mendapatkan uang lebih. Kurangnya pendidikan dari lingkungan sekitar menjadi salah satu pengaruh yang besar terhadap perilaku si anak.
Solusi
1.       Orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap aktivitas sehari-hari anak, agar mereka dapat segera mengarahkan anak jika ada sesuatu yang tidak tepat.
2.      Anak harus ditanami norma-norma yang baik sejak dini, sehingga mereka bisa membuat penilaian terhadap sesuatu, apakah itu baik atau buruk.
3.      Perlunya pendidikan agama sejak dini.
4.      Anak perlu mendapat penyuluhan dari instansi kepolisisan dan sebagainya untuk mendapatkan pendidikan tentang tindakan kriminal dan dampak serta hukumannya.
5.      Perlu pengawasan, pengarahan dan dibatasinya aktivitas anak yang berhubungan dengan segala alat elektronik yang memiliki koneksi internet, untuk mencegah terjadinya gangguan kecanduan internet.
Sumber: