Rabu, 29 April 2015

kesehatan mental



KESEHATAN MENTAL

Judul: Teori Kepribadian Sehat
Tugas I
Nama: Priyo Pambudi
Kelas: 2PA13
NPM:19513929

Teori kepribadian sehat dari berbagai macam perspektif:
1.      Aliran Psikoanalisis
Aliran Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Pencetus aliran ini adalah Sigmund Freud.  Pada awalnya Freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang individu lakukan dan pikirkan merupakan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari permunculan dalam perilaku dan pikiran.
Kepribadian yang sehat menurut aliran Psikoanalisis:
a.       Kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
b.      Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar.
c.       Mental yang sehat adalah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d.      Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan dalam mentalnya.
e.       Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.
2.      Aliran Behavioristik
Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat, dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap Introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan Psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Aliran ini didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913.
Kepribadian yang sehat menurut aliran Behavioristik:
a.       Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungan di sekitarnya.
b.      Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
c.       Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode-metode yang objektif.

3.      Aliran Humanistik
Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Manusia mempunyai potensi di dalam dirinya untuk berkembang sehat dan kreatif. Aliran Humanistik merupakan kontribusi besar dari psikolog-psikolog terlena; seperti Carl Rogers, Goldon Allport dan Abraham Maslow.
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Ada empat ciri psikologi yang berorientasi Humanistik, yaitu:
a.       Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b.      Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
c.       Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d.      Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu.

4.      Pendapat Allport
Ada enam pribadi dewasa menurut Allport:
a.       Perluasan konsep diri, pribadi dewasa terus berusaha mengidentifikasikan dirinya dan berpartisipasi dalam peristiwa di luar diri mereka.
b.      Pribadi dewasa dicirikan oleh hubungan baik dengan orang lain, mereka memiliki kemampuan untuk mencintai orang lain dengan penuh kasih.
c.       Rasa aman emosional atau penerimaan diri, individu yang dewasa menerima diri apa adanya dan memiliki muatan emotif.
d.      Pribadi yang sehat secara psikologi memiliki persepsi yang realistis tentang lingkungan sekitar.
e.       Kedalaman wawasan dan humor, pribadi dewasa mengenal dirinya maka dari itu mereka tidak perlu melimpahkan kesalahan dan kelemahan mereka pada orang lain.
f.       Kedewasaan adalah memiliki filsafat hidup yang menyatukan, pribadi yang sehat memiliki konsep yang jelas tentang tujuan hidupnya kedepan.

5.      Pendapat Rogers
Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
a.       Keterbukaan pada pengalaman
Menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi baik yang positif maupun negatif.
b.      Kehidupan Eksistensial
Terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c.       Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d.      Perasaan Bebas
Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan mampu menjalani apa yang menjadi pilihannya.
e.       Kreativitas
Bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.

6.      Pendapat Maslow
a.       Menerima realitas secara tepat.
b.      Menerima diri dan orang lain apa adanya.
c.       Bertindak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat.
d.      Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan.
e.       Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
f.       Memiliki ruang untuk diri pribadi.
g.      Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru.
h.      Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak.
i.        Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat.
j.        Memiliki relasi yang akrab dengan teman-teman.

7.      Pendapat Fromm
a.       Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
b.      Mampu mencintai dan dicintai.
c.       Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu.
d.      Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
e.       Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya.
f.       Memiliki watak sosial yang produktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar