Senin, 31 Oktober 2016

Manusia dan Kesusastraan



A.    Pendekatan Kesusastraan
Pengertian Sastra
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.

Istilah sastra sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "tulisan" atau "karangan". Sastra adalah karya, sama posisinya seperti karya-karya yang lain, seperti cerpen, puisi, lukisan, patung, seni peran, dan apa saja yang merupakan proses dari penciptaan. Sastra adalah sebuah karya yang diawali dengan kejujuran,
diisi dengan kesungguhan hati dan diakhiri dengan kerelaan. Sastra merupakan apresiasi, interpretasi dan analisi, sehingga dunia rekaan didalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan.

B.     Pengertian Seni

Seni adalah bentuk ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam keterampilan berupa hasil karya yang memiliki nilai estetis (keindahan) dan nilai simbolik (bermakna). Melalui seni, maka manusia dapat bebas untuk mengekspresi jiwa dan daya estetis yang diungkapkan kepada orang lain seperti melalui sebuah puisi atau gambar, dan lain-lain.

Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai. Masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari kebebasan berekspresi, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat suatu medium, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Seni merupakan suatu kebebasan.

·         Budaya Kesusastraan
Peranan sastra memang memiliki potensi yang hebat untuk menghibur. Kaitannya dengan bisnis dan industri juga meyakinkan. Disukai atau tidak, dimaui atau tidak, kelahiran sastra dan seni, tidak bisa dilepaskan dari keadaan masyarakat, dimana sastrawan dan senimannya hidup. Apalagi jika kita mau jujur pada diri sendiri. Sastra dan seni tidak bisa dipisahkan satu sama lain, mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan. Sastrawan dan seniman sesungguhnya adalah manusia yang berprinsip yang mengungkapkan diri melalui sarana artistik. Hubungan sastra dan seni dengan budaya merupakan satu kesatuan, sastra dan seni sama-sama merupakan suatu ilmu dan memiliki suatu dasar yang merupakan kebudayaan.

·         Budaya dan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa Indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun.

1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.

2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

C.    Manusia dan kesusastraan
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya  sedangkan Sastra adalah suatu karya seni yang di dalamnya membutuhkan peranan bahasa, dengan menggunakan peranan bahasa sastra dapat lebih banyak dan leluasa mengungkapkan atau mengekspresikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Peranan sastra bagi kehidupan manusia sangatlah penting, seluruh aktivitas manusia tidak bisa jauh dari yang namanya bahasa, karena dengan sastra kita dapat mengerti dan paham asal usul pembuatan wilayah atau daerah dan isi dala wilayah tersebut, sastra juga berguna dalam penyampaian  nasehat-nasehat atau cerita-cerita kebudayaan.
Manusia dan kesusastraan adalah dimana manusia sebagai makhluk sosial adalah individsu yang menyukai keindahan seni maupun tulisan, manusia gemar mencurahkan isi hati nya, membentuk suatu keindahan lewat sastra bisa itu puisi, tulisan atau pun seni rupa.
Dengan sastra manusia dapat mengkomunikasikan apa yang ada di dalam pikirannya, karena pada hakikatnya sastra adalah bahasa, namun dirangkai sedemikian rupa menjadi indah dan enak dipandang, sastra sendiri tidak terhenti pada puisi, prosa atau cerpen, sastra adalah luas, semua komunikasi yang kita rangkai dengan indah itu juga merupakan sastra, dan manusia sebagai makhluk yang menyukai keindahan, secara alamiah mereka adalah sastrawan tidak langsung dalam kehidupan mereka masing-masing.


Sumber:

http://mutiahersanti.blogspot.co.id/2012/04/manusia-dan-kesusastraan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar