Kamis, 19 Januari 2017

Sistem Informasi Berbasis Komputer

A.    Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer CBIS
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.

B.     EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS COMPUTER

1.      Fokus awal pada data (SIA/EDP)
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

2.   Fokus baru pada informasi (SIM)
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.


3.   Fokus revisi pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia

4. Fokus Pada Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem ini memiliki fungsi untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

5. Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.

C.    LINGKUP DATA

1.      Hirarki Data
Sistem komputer akan mengorganisasikan data dalam sebuah hirarki yang terdiri dari bit, byte, field, record, file dan database.
-  Bit merupakan kombinasi dari 0 dan 1 yang merupakan pembentuk data yang paling dasar.
-   Byte adalah kumpulan kombinasi bit-bit, biasanya terdiri dari 8 bityang menjadi unit terkecil dalam storage dan mempunyai alamat, seringkali menjadi bagian dari word. Macam-macam karakter yaitu:numeric (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), alphabeth (A s/d Z), special character (* & - + , . dsb )
-   Field adalah kumpulan dari byte-byte (karakter) yang membentuk suatu arti. Misalnya : no urut, nama orang, alamat, pendidikan, usia, dsb.
-  Record adalah kumpulan field yang membentuk sebuah informasi atau tabel. Misalnya record tentang pegawai.
-   File adalah kumpulan dari record-record yang sejenis. Misalnya : file tentang pegawai di berbagai departemen sebuah instansi.
-   Database adalah kumpulan dari berbagai file yang saling berhubungan membentuk jaringan informasi. Database sudah hampir digunakan dalam setiap institusi maupun perusahaan.

2.      Penyimpanan Data Sekunder

-   Direct Acces Storage Device (DASD)
Media penyimpanan data yang memiliki akses langsung pada data. DASD memiliki prinsip seperti sebuah CD lagu, bila kita ingin mendengarkan lagu kedua kita bisa mendengarkannya langsung tidak harus selalu dari awal. Dengan menggunakan DASD maka record yang tersimpan didalam sebuah disket, Hard-disk, CD ROM ataupun Laser-Disk dapat di akses secara langsung tanpa harus membaca seluruh data yang dimilikinya.

-   Sequential Acces Storage Device (SASD)
Media penyimpanan data yang tidak memiliki akses langsung pada data yaitu dengan cara tersusun dan pembacaan datanya berurutan dari satu ke yang lain. Contohnya : Magnetic tape. 

3.      Pemrosesan Data

-   Pemerosesan Batch
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses

-   Pemerosesan Online
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera masuk, langsung diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan

-  Sistem Real Time
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.





D.    DATABASE

-   Era permulaan database
Era permulaan database ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data, kepemilikan data yang tersebar.

-   Konsep database
yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file, yang bertujuan untuk meminimunkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Indenpendensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

-   Struktur database
Struktur database tersusun berdasarkan database yaitu file, catatan, elemen data.

-   Keunggulan database dan DBMS
1. Mengurangi pengulangan data.
2. Independensi data.
3. Memadukan data dari beberapa file.
4. Memanggil data dan informasi secara tepat.
5. Meningkatkan keamanan.

-   Kelemahan database dan DBMS
1. Menggunakan software yang mahal.
2. Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
3. Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal.

E.     PERANAN DATABASE DAN DBMS DALAM MEMECAHKAN MASALAH

Database berperan untuk menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan. DBMS berperan sebagai :

a.       Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
b.      Data dan program menyatu.
c.       Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
d.      Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
e.       Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

CONTOH KASUS :
Seorang dosen memberikan empat buah nilai ( Tugas, Kuis, UTS, dan  UAS). Pada akhir semester nilai-nilai tersebut harus diinput untuk disampaikan ke BAAK. Yang menjadi  data input dalam hal ini adalah nim, nama mahasiswa dan keempat nilai tersebut. Input ini biasanya dicatat dalam buku dosen tersebut dengan urut nim. Dosen tersebut kemudian mengolah data input dengan menentukan nilai akhir dengan perhitungan 10% x nilai tugas + 10% x nilai kuis + 50% x nilai UTS + 30% x nilai UAS. Nilai Akhir hasil pengolahan ini merupakan nilai mahasiswa terhadap matakulah yang diikutinya lalu disampaikanlah  ke BAAK dalam bentuk daftar yang terdiri dari Nama mahasiswa, NPM, dan Kelas.

F.     SISTEM PENGOLAHAN DATA

-  Pengertian dasar dan tujuan pengolahan data
Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan dari pengolahan data itu sendiri untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil).

-  Tugas pengolahan data
Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal, maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing (dalam Umar, 2003). Melakukan pengubahan, penyimpanan data, pembuatan dokumen

-   Contoh sistem pengolahan data
Suatu contoh yang baik dari SIA adalah system yang digunakan oleh perusahaan–perusahaan distribusi. Perusahaan mendistribusikan produk atau jasanya kepada pelanggan. Sistem ini disebut system distribusi. Mempelajari system ini lebih mudah, jika anda berpikir mengenai perusahaan yang berorientasi produk seperti perusahaan manufaktur, pedagang besar atau pengencer. Tetapi system distribusi dapat juga ditemukan di organisasi seperti United Way dan rumah sakit, serta lembaga –lembaga pemerintah, dan kantor pajak. Dapat dikatakan bahwa semua organisasi berada dalam bisnis distribusi.
               Seluruh system digambarkan segi empat tegak di tengah. Elemen – elemen lingkungan digambarkan dengan beberapa segi empat mendatar dan dihubungkan ke system dengan tanda–tanda panah yang disebut arus data. Elemen –elemen lingkungan dari system distribusi mencakup pelanggan , pemasok, gudang , material , dan manajemen. Dalam terminology  DFD , istilah lingkungan dapat diterapkan pada system yang didokumentasikan. Karena alas an itulah, sebagian elemen lingkungan, seperti manajemen dan gudang material, berada dalam lingkungan perusahaan.

-   Peranan pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Karena pengolahan data ditandai oleh volume data yang besar dibandingkan informasi, tampaknya SIA sedikit berkontribusi pada pemecahan masalah. Hal ini menyesatkan, karena ada dua alasan. Pertama,  SIA menghasilakan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak. Kedua, dan yang lebih penting , SIA menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain terutama SIM dan DSS, dan sedikit bagi system berbasis pengetahuan.
               Pengolahan data merupakan dasar bagi system – system pemecahan masalah yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan computer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan SIA yang baik.

G.    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

-  Pengertian dasar SIM
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen

-  Konsep SIM Organisasional
Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D).

-  Peranan SIM dalam pemecahan masalah
a.       Memberi Sumber Informasi Organisasi secara Luas
SIM adalah usaha organisasi berskala luas yang memberikan informasi pemecahan maslah. SIM adalh komitmen resmi dari manajemen puncak untuk menerapkan komputer agar dapat digunakan bagi para manajer dalam perusahaan sebagai sumber informasi. SIM dapat diterapkan dalam area lain, yaitu DSS, OA, dan Expert System.
b.      Memberi Sumbangan terhadap Pengidentifikasian dan Pemahaman Masalah
Gagasan utama yang berada dibalik SIM adalah untuk menjaga kesinambungan pasokan informasi yang mengalir ke manajer. Pada waktu pertama kali komputer diterapkan pada bagian marketing sebagai sistem informasi, terdapat kerancuan mengenai perbedaan antara sistem informasi marketing dengan riset marketing. Ada yang menyamakan riste marketing dengan lampu penerang, tempat ia melakukan survey untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas tertentu pada waktu yang tepat. Survey menyorotkan cahaya yang terang mengenai sebuah topik, dan menampilkan semua gambaran, namun informasi yang ditampilkan adalah hanya untuk waktu yang sementara. Sebaliknya, sistem informasi adalah seperti sebuah lilin. Ia tidak memberikan informasi yang lebih banyak, namun informasi itu berlanjut terus untuk periode waktu yang panjang.

H.    SPK

-  Model SPK
Model dalam sistem pengambilan keputusan ada 3 macam yaitu:
a.    perangkat lunak penulisan laporan
menghasilkan laporan periodik maupun khusus
b.      Model matematika
menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model matematika dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedural apapun
c.       Perangkat lunak GDSS
memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System) digunakan.

-  Pemodelan matematis
Keuntungan:
a.       Proses pembuatan model dapat menjadi belajar
b.      Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
c.        Model menyediakan daya prediksi suatu pandangan ke masa depan yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
Kerugian :
a.       Kesulitan pembuatan model akan menghasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas
b.      Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk mengembangakn sendiri model-model yang lebih komplek.

-  SPK berkelompok
Sistem pendukung keputusan kelompok atau yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system/GDSS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.

-  Peranan SPK dalam pemecahan masalah
GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.




SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar