ARTIFICAL INTELLIGENCE (AI)
A. SEJARAH AI
Artifical Intelligence atau yang disebut dengan Kecerdasan buatan
termasuk bidang ilmu yang relatif muda. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan
peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan
pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan turing , seorang
matematikawan inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bisa
tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut dikenal dengan
Turing test, dimana si mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di
dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian
pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat
seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka
dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia). Alan
turing juga melakukan percobaan lainnya yaitu Turing melakukan percobaan ini
pada saat berpikir bahwa komputer yang bisa berpikir seperti otak manusia bisa
hadir dalam kurun waktu 50 tahun lagi. Ilmu-ilmu baru bermunculan dengan tujuan
menghasilkan mesin-mesin cerdas inilah yang kemudian kita kenal sebagai
Artificial Intelegence (kecerdasan buatan).
Kecerdasan
buatan sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts institute
of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1965 pada Dartmouth
Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga
didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu : mengetahui dan
memodelkan proses-proses berfikir manusia dan
mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.
B. HUBUNGAN AI DENGAN KOGNISI MANUSIA
Artificial intelligence
adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan
buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan
penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem
teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang
dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem
untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas
intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan
lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Artificial intelligence
merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem
ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia,
cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat,
dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para
peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat
mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
C. ARTIFICIAL
INTELLIGENCE
DAN SISTEM PAKAR ( ELIZA, PARRY, DAN NET TALK)
Eliza,
Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan
sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan
intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot
dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang
dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal,
atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai
suatu jenis agen percakapan (conversational agent)
- ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph
Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai
bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan
program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan
pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan
saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza
melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output
berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan
percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
- PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh
psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk
merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini
menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan
konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi :
penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan,
lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
- NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu
kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia
menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau
“jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari
sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang
mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang
menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah
menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah,
membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah
membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf
untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal
yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik
dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut
adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks
bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis
data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang
sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan
synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan
mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih
suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa
Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam
bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup
baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup
baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
D. PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE SEBAGAI EXPERT
Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence)
Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008 adalah aktivitas penyediaan mesin seperti
computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama
cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence)
merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha
mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem
Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya,
Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai
tingkat performa yang sebanding sengan seorang pakar dalam bidang problem yang
khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari seorang pakar
atau sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di simpan dalam
komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu
nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan,
mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan selanjutnya komputer akan
menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alasan-alasannya bila perlu.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar