BAB I
PENDAHULUAN
“Dimensi Komunikasi” adalah proses penyampaian pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Penyampaian komunikasi biasanya menggunakan mulut, tetapi ternyata komunikasi yang efektif itu tidak hanya menggunakan mulut saja tetapi menggunakan ekspresi wajah, postur tubuh, dan kontak mata.
Pada dimensi komunikasi terdapat empat dimensi komunikasi yaitu isi, suara, jaringan komunikasi, dan arah komunikasi. Selain itu dimensi komunikasi juga terdapat faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, kami membuat ini agar dapat mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif, serta untuk mengetahui apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam berkomunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Komunikasi (Dimas Aprila)
Komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio yang berarti, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.
Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang komunikasi, di antaranya adalah: Menurut Carl I Hoveland (Effendy, 1995:10) “Komunikasi adalah proses dimana seorang komunikator menyampaikan peransang untuk merubah tingkah laku orang lain”.
Menurut Edward Depari (Widjaja, 2000:13) “Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan dengan maksud mencapai kebersamaan (commons)”.
Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku dimensi-dimensi Komunikasi mendefinisikan bahwa: “Komunikasi adalah penyampaian lambang yang berarti oleh seseorang kepada orang lain, baik dengan maksud agar mengerti maupun agar berubah perilakunya”.
Unsur-unsur Komunikasi (Handoko Susanto)
Sumber, pengirim informasi yang bias terdiri dari satu orang, maupun kelompok. Sumber umumnya disebut sebagai Komunikator, Source, Sender, Encode.
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima yang dapat disampaikan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Pesan disebut juga sebagai Massage.
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima pesan bisa satu atau lebih. Penerima bisa disebut Komunikan, Audience, Receiver.
Efek adalah perbedaan antara apa yang difikirkan, disesuaikan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.
Umpan balik adalah salah satu bentuk pengaruh yang berasal dari penerima.
Faktor-faktor yang Memperlancar dan Menghambat Komunikasi (Priyo Pambudi)
Faktor-faktor yang memperlancar komunikasi:
Saling Membutuhkan
Menggunakan Media
Menggunakan Bahasa yang Mudah dipahami
Waktu yang Cukup
Menguasai Metode Penyampaian
Faktor-faktor yang menghambat komunikasi
Keterbatasan waktu tidak sempat berkomunikasi, tergesa-gesa dalam berkomunikasi, artinya tidak memenuhi persyaratan komunikasi
Jarak Psikologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status yaitu status sosial maupun status dalam pekerjaan,
Evaluasi dini seringkali orang sudah berprasangka atau menarik kesimpulan sebelum menerima, menggalang keseluruhan informasi atau pesan dan mencemari menghambat komunikasi yang baik,
Lingkungan yang tidak mendukung
Suhu, panas atau dingin akan mengganggu komunikasi,
Ribut, lingkungan fisik yang tidak mendukung,
Keadaan fisik, perasaan pengirim pesan berpengaruh terhadap suksesnya komunikasi, misalnya:
Komunikator bermasalah pribadi akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau.
Komunikator yang sakit fisik seperti suara sengau, gagap, dan sebagainya, akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran
Keadaan si penerima pesan sama dengan komunikator, maka keadaan komunikan sangat mempengaruhi pula komunikasi, misalnya: Keadaan/perasaannya, Kesehatan fisiknya, Memiliki cacat dan lain lain.
Referensi:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22211/3/Chapter%20II.pdf
Anggota:
Dimas Aprila
Handoko Susanto
Priyo Pambudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar